Buku ini merupakan kumpulan catatan Rusdi Mathari saat menjadi jurnalis di sebuah media, ia sering kali mendapatkan tugas ke luar kota sehingga tulisan di buku ini menceritakan kisahnya di berbagai daerah di Indonesia seperti, Aceh, Kalimantan hingga Madura.
Tak hanya itu saja, rusdi juga menuliskan dibalik layar jurnalistik yang tidak ditulis dalam berita. Penulis dengan tegas menuliskan apa kadarnya yang dialami dirinya saat meliput termasuk berhadapan dengan para politisi sekalipun dan bos preman yang dibayar.
Diksi yang digunakan bukan main, ia tidak segan-segan menuliskan tema yang berjudul “Ahok, Monyet, dan Reklamasi Teluk Jakarta”. Dalam judul tersebut ia menuliskan diksi monyet-monyet pada paragraf pertama.
Catatan Seorang Wartawan
Yang Tak Diberitakan Oleh Jurnalis
Saat mewawancarai personil God Bless untuk sebuah koran, penulis mendapatkan sebuah panggilan, dua panggilan dan empat pesan pendek terlewatkan. Dua panggilan tersebut dari seorang petinggi tentara dan pengurus partai, sedangkan pesan tersebut dikirim oleh dua orang tadi dan dua rekan wartawan.
Setelah itu penulis menceritakan lika-likunya menjadi seorang wartawan yang bekerja dibalik berita, dari hari ke hari pasti ada saja kejadian terlebih saat itu gejolak politik negeri ini sedang memanas, seperti penembakan terhadap salah satu polisi hingga perempuan yang menjadi upeti untuk mendapatkan jawaban.
Di kalangan banyak pejabat dan petinggi RNI, Nasrudin Zulkarnaen sejak lama dikenal suka memberi upeti "barang hidup" berupa perempuan-perempuan cantik. Upeti-upeti itulah yang di belakang hari lantas diancamkan oleh Nasrudin kepada para petinggi itu agar memberi dia jabatan. Hal 15
Di balik layar berita, jurnalis bertanya-tanya
Benarkah, mereka yang dipenjara itu menyodomi siswi yang seusia dengan anak mereka?
Pertanyaan ini pasti muncul di benak kepala wartawan, segala dugaan maupun prasangka akan muncul ketika jurnalis mendapatkan informasi tersebut, bahkan masyarakat umum pun akan bertanya mengenai kevalidan berita tersebut.
Mereka yang tertangkap adalah seorang pegawai di sekolah tersebut, benar tidaknya berita tersebut, mereka semua telah mengakui perbuatan yang mereka lakukan kepada pihak yang berwenang dengan terpaksa. Mereka terpaksa mengakui kejahatan agar tidak mendapatkan kekerasan dari aparat bahkan salah satu diantara mereka mati.
Azwar salah satu yang dituduh pelaku dijemput oleh polisi dan beberapa saat kemudian meninggal di kantor polisi beberapa jam kemudian. Awan, Zainal, dan Syahrial mengaku melihat Almarhum Azwar disiksa oleh polisi.
Namun polisi membantah bahwa Azwar bunuh diri sebab menenggak cairan pembersih toilet. Keluarga meyakini bahwa Azwar disiksa hal ini terbukti dari muka almarhum Azwar yang biru-biru dan bonyok.
Sebelum mereka para penuduh divonis, salah seorang meminta bukti laboratorium klinis tes pada korban, dan tidak menemukan bukti medis bahwa telah terjadi kekerasan seksual yakni sodomi.
Jurnalis dan Masalah Sawit
Pada 2010, penulis ditugaskan untuk mencari informasi terkait ekspansi perkebunan sawit di Kapuas Kalimantan Barat dan Sumatera. Liputan yang disebarkan di media harus tidak menyebutkan nama institusi yang menugaskannya.
Sejak awal dibuka, sekitar 300 hektar disetujui untuk menjadi lahan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan investor untuk kelapa sawit sangat banyak, bahkan hal itu akan terus bertambah. Namun dibalik itu semua terdapat sebuah kekhawatiran baik penduduk sekitar.
Perkebunan sawit di bagian hulu dan perbukitan di sekitar Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat bisa menimbulkan sedimentasi dan merusak ekonomi masyarakat nelayan di kawasan itu. Sudah ada prediksi kalau sedimentasi yang terjadi mencapai 25 sentimeter per tahun, dan tumbuhan di sekitarnya akan melakukan invasi serta menutup permukaan danau. Masyarakat di sana pun, sempat menolak. Hal 171
Pro dan kontra terjadi di masyarakat, bahkan baku hantam tidak dapat dihindarkan. Mereka trauma sebab pernah ada dua perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengambil kayu dengan alasaj bangkrut.
Bagi masyarakat dana sentarum berfungsi bagi kehidupan mereka terutama dalam perairan, danau tersebut akan mengaliri sungai sungai kecil disekitarnya. Serta kurang lebih seratus lima puluh jenis mamalia tinggal di danau unik tersebut. Tak hanya itu, kerusakan danau juga bisa berpotensi banjir.
Komentar
Posting Komentar