Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Apakah Sah Jika Pendidikan Diadakan Secara Daring?

Saat pandemi mencekam, sistem Pendidikan yang biasanya dilakukan di sekolah, dengan terpaksa dilaksanakan di rumah menggunakan media online atau daring. Namun, hal ini tidak berjalan semulus apa yang diharapkan dan terjadilah learning loss. Ini menandakan bahwa, saat itu negara kita masih belum siap apabila kegiatan pendidikan dilaksanakan secara online. Namun jika ditelaah lebih dalam, timbul sebuah pertanyaan. Apakah bisa Pendidikan dilakukan secara online dengan menggunakan media seperti youtube, zoom, google meet, google classroom dan lain-lain? Sebelum kita harus mengetahui perbedaan antara pendidikan dan pengajaran karena keduanya adalah suatu hal yang menyatu tetapi berbeda pekerjaan. Dalam Bahasa arab, kata pendidikan ialah tarbiyah artinya sifat kepengasuhan sedangkan pelajaran yaitu dirosiyah yang artinya belajar. Dari dua definisi di atas maka pendidikan cakupanya lebih luas. Pengajaran bermakna memberikan atau transfer ilmu pengatahuan sedangkan pendidikan adalah pros...

Nasib Guru Sepuh dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan

“Pusing ya Mas jadi guru, kerjaan banyak gaji nya sedikit, belum lagi ngurusin pekerjaan orang lain, duh tobat-tobat,” sambat saudaraku. “Ngurusin kerjaan gimana Pakde” tanyaku. “Ya itu lah, kan sekarang serba teknologi toh, nah beberapa guru di sekolah tuh berusia sepuh yang nggak paham teknologi, jadi kalau ada kerjaan yang melibatkan teknologi yang ngurusin yang masih mudah dan ngerti” jawabnya. Begitulah kiranya salah satu sambatan dari tenaga pendidik yang masih muda, gaji sedikit tapi kerjaan banyak, kalau bukan karena niat tulus pasti mereka sudah putus kerjaan dan memilih pekerjaan yang banyak menghasilkan pulus. Sambatan itu tidak dilakukan oleh satu dua orang melainkan banyak, hanya saja sebagian dari mereka lebih memilih memendam dibanding mengungkapkan. Hal ini dibuktikan berdasarkan data kemendikbud yang mengatakan sebanyak 793.780 guru berusia 50-59 tahun atau 27,31% dari jumlah guru di Indonesia. Artinya satu dari empat guru berusia sepuh, bayangkan saja jika masing-masi...

Siapkah Pendidikan Kita Menerapkan AI?

Kala itu saya kebanjiran tugas dan pekerjaan, ingin rasanya diri ini menjadi dua, tapi itu hanya angan-angan belaka. Salah satu cara yang rasional adalah begadang dan istirahat di waktu luang, namun syukurlah hal itu tidak terjadi karena aku mendapatkan petunjuk berupa bisikan.  Bisikan itu tidak tau asal nya dari mana, entah malaikat atau setan yang memasuki raga teman saya kemudian ia menyimpannya. Petunjuk tersebut saya terapkan, benar-benar mujarab, tak kurang dari setengah jam satu tugas selesai, sangat mengefektifkan waktu hingga lima kali lipat. “Kalau saja saya tahu sejak lama, mungkin saat ini saya sudah sarjana” ucapku dalam hati. Petunjuk itu bernama Chat GPT, salah satu bentuk dari AI. Teknologi tersebut dibuat oleh dan menyerupai kecerdasan manusia, ia bisa menjawab segala pertanyaan dan persoalan. Hanya dua kali klik yakni copy dan paste kita bisa mendapatkan jawaban yang jitu, mudahkan? Namun setelah itu, saya tidak berani lagi menggunakan Chat GPT dengan kemauan dir...

Tanpa Peran Generasi Muda, Transformasi Teknologi dalam Pendidikan Hanyalah Angan-angan

Di hari pertama bulan maret 2024, saya mengikuti salah satu program Indonesia Mengajar yakni Kelas Inspirasi yang tersebar di berbagai daerah, salah satunya Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, kegiatan yang diadakan bertujuan untuk menginspirasi murid-murid sekolah dasar. Mereka yang menginspirasi adalah para relawan pengajar dari berbagai daerah dan berlatang belakang pekerjaan berbeda, para relawan datang ke sekolah untuk menceritakan pekerjaannya dan menginspirasi supaya murid semangat dalam belajar.  Kegiatan tersebut dilakukan selama satu hari penuh, sehingga para guru tidak mengajar dan waktu kegiatan belajar mengajar digunakan oleh Kakak Relawan Pengajar. Mereka saling bergantian memasuki kelas-kelas, setiap relawan pengajar mendapatkan bagian dua hingga tiga kelas dengan waktu masing-masing kelas tiga puluh menit.  Berbagai cara dilakukan oleh relawan agar kegiatan belajar menjadi seru dan menarik, seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu relawan, ia mengajarkan ca...

Semenjak Pesatnya Perkembangan Teknologi, Bocah-Bocah Ingusan Itu Tidak Merasakan Nuansa Bulan Puasa

Pernah nggak sih kalian jengkel melihat bocah-bocah ingusan yang selalu pegang gadget? entah itu bermain game online atau menonton video, mereka sangat anteng terlebih ketika menonton video tik tok yang menjadi langganan masyarakat Indonesia. Mengutip data dari Business of Apps, menyatakan bahwa, pada tahun 2021 pengguna tik tok dari kalangan usia 10-19 tahun mencapai 28%, artinya banyak sekali bocah yang di bawah delapan belas tahun sudah mengkonsumsi tik tok.      Semenjak maraknya aplikasi tik-tok, bocah-bocah ingusan itu bisa tidak merasakan jika puasa lama, terasa dan segala kesibukan di dalamnya, yang niatnya cuman scrolling sebentar eh ternyata sampai berjam-jam setelah itu ketiduran pula, pas bangun tiba tiba adzan magrib berkumandang, enakan puasanya bocah-bocah ingusan itu.     Kondisi seperti ini sangat berbanding terbalik dengan zaman bocah-bocah dekil, saat sekolah mereka harus mengikuti pesantren kilat yang jadwalnya padat bahka...