Langsung ke konten utama

Resensi Buku Smokol : Kumpulan Cerpen Pilihan Harian Kompas 2019

Setiap hari minggu Koran Harian Kompas memuat cerita pendek. Pada setiap tahunnya, mereka memilih beberapa cerita pendek terbaik untuk dikumpulkan kemudian dijadikan buku. Pada tahun 2009 mereka memilih 15 cerpen terbaik dari 51 cerpen, rocky gerung dan Linda Christanty merupakan dua sosok pemilih 15 cerpen tersebut.

 “Smokol” merupakan salah satu cerita pendek karya nukila amal yang terpilih kemudian diangkat menjadi judul buku cerpen pilihan kompas tahun 2009. "Smokol, cerpen yang saya unggulkan itu, bertumpu pada sebuah metafisika politik. Yaitu, kondisi normatif manusia yang menghendaki pemenuhan imajiner terhadap "hasrat" (desire)”. tulis Bung Rocky dalam prolognya.


Pengajar Filsafat UI tersebut juga menuliskan “ Normativitas itu bukan kualitas yang ditambahkan oleh pengalaman sosial ke dalam imajinasi manusia, melainkan justru merupakan sumber primer dari relasi sosial. Artinya politik hasrat lah yang mengarahkan kegiatan sosial manusia dan sekaligus memberi makna pada kesosialan manusia. Dengan kata lain, dengan konsep "hasrat" itu kita menyelenggarakan kehidupan sosial, kendati kita tidak merencanakannya”.  


Ninuk M Pambudy selaku penyunting menyampaikan “Rocky menarik benang merah dari "Smokol", kisah jamuan di meja makan, ke kehidupan kita sehari-hari dari politik pencitraan hingga politik rasa lapar" yang wujudnya adalah korupsi, sekaligus upaya mencari keadilan, kesetaraan, dan kebebasan”. 


Tak hanya smokol saja yang menarik, beberapa cerpen lainya juga sangat menarik seperti Rumah Duka karya Ratih Kumala yang menceritakan mengenai kisah rumah tangga, Kartu Pos dari surga karya Agus Noor yang menceritakan seorang anak yang menunggu surat dari mamah nya, Senja di Pelupuk karya Ni Komang Ariani, Berburu Beruang karya kepala suku mojok.com, terbang karya Ayu Utami dan masih banyak karya penulis-penulis ternama lainnya. 


Saya menyarankan kepada saudara-saudara untuk membaca buku ini sebagai salah satu pemancing untuk mencintai dunia literasi karena bahasa di dalam buku ini sangat mudah dipahami, cerita pendek yang sangat menarik dan memberikan informasi beserta imajinasi. Dalam satu cerpen kurang lebih terdapat sepuluh halaman sehingga saudara bisa membaca ketika waktu istirahat bekerja, sore hari sambil menikmati kerja, atau pagi hari sembari menyeruput secangkir kopi, semua hal boleh anda lakukan asalkan jangan membaca ketika menunggu jawaban pesan dari dia karena itu sangat lama, sedangkan isi buku ini hanya 150 halaman saja. 


Yang mau membaca dan meminjam buku cerpen “Smokol” bisa langsung DM ya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semenjak Pesatnya Perkembangan Teknologi, Bocah-Bocah Ingusan Itu Tidak Merasakan Nuansa Bulan Puasa

Pernah nggak sih kalian jengkel melihat bocah-bocah ingusan yang selalu pegang gadget? entah itu bermain game online atau menonton video, mereka sangat anteng terlebih ketika menonton video tik tok yang menjadi langganan masyarakat Indonesia. Mengutip data dari Business of Apps, menyatakan bahwa, pada tahun 2021 pengguna tik tok dari kalangan usia 10-19 tahun mencapai 28%, artinya banyak sekali bocah yang di bawah delapan belas tahun sudah mengkonsumsi tik tok.      Semenjak maraknya aplikasi tik-tok, bocah-bocah ingusan itu bisa tidak merasakan jika puasa lama, terasa dan segala kesibukan di dalamnya, yang niatnya cuman scrolling sebentar eh ternyata sampai berjam-jam setelah itu ketiduran pula, pas bangun tiba tiba adzan magrib berkumandang, enakan puasanya bocah-bocah ingusan itu.     Kondisi seperti ini sangat berbanding terbalik dengan zaman bocah-bocah dekil, saat sekolah mereka harus mengikuti pesantren kilat yang jadwalnya padat bahka...

Tanpa Peran Generasi Muda, Transformasi Teknologi dalam Pendidikan Hanyalah Angan-angan

Di hari pertama bulan maret 2024, saya mengikuti salah satu program Indonesia Mengajar yakni Kelas Inspirasi yang tersebar di berbagai daerah, salah satunya Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, kegiatan yang diadakan bertujuan untuk menginspirasi murid-murid sekolah dasar. Mereka yang menginspirasi adalah para relawan pengajar dari berbagai daerah dan berlatang belakang pekerjaan berbeda, para relawan datang ke sekolah untuk menceritakan pekerjaannya dan menginspirasi supaya murid semangat dalam belajar.  Kegiatan tersebut dilakukan selama satu hari penuh, sehingga para guru tidak mengajar dan waktu kegiatan belajar mengajar digunakan oleh Kakak Relawan Pengajar. Mereka saling bergantian memasuki kelas-kelas, setiap relawan pengajar mendapatkan bagian dua hingga tiga kelas dengan waktu masing-masing kelas tiga puluh menit.  Berbagai cara dilakukan oleh relawan agar kegiatan belajar menjadi seru dan menarik, seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu relawan, ia mengajarkan ca...